- Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares kecewa berat gagal mengantarkan timnya menjadi wakil Indonesia di Liga Champions Asia. Diketahui, PSM Makassar takluk di babak adu penalti dalam pertandingan leg kedua play-off internal melawan Bali United pada Sabtu 10/6/2023. "Tentu saya kami kecewa karena tidak bisa ke ACL Liga Champions Asia, karena banyak kesalahan-kesalahan wasit," ujarnya. Baca juga PSM Makassar Gagal Jadi Wakil Indonesia di Liga Champions Asia, Bernardo Tavares Komentari Wasit Pelatih berkepala plontos itu berulang kali mengkritik kinerja wasit. Menurutnya pengadil lapangan itu tidak jeli mengambil keputusan. Menurut Bernardo Tavares, PSM Makassar seharusnya dihadiahi penalti dalam beberapa pelanggaran yang terjadi di area terlarang Bali United. "Sebenarnya saya tidak mau bicara soal wasit, tapi sepenuhnya kalau kalian lihat kembali paling tidak ada empat momen di pertandingan pertama saat di Bali, yang bisa kita pertanyakan ini penalti," ujar Bernardo Tavares. "Di pertandingan kali ini leg kedua paling tidak ada tiga momen potensi penalti." "Ini sulit dipercaya, ini bukan alasan," ujarnya. Baca juga Drama Babak Adu Penalti, Bali United Kandaskan PSM Makassar, Berhak Lolos ke Liga Champions Asia Selain itu, momen yang membuat kesal dirinya adalah ketika Bali United sengaja mengulur waktu pertandingan. Dia turut menyayangkan keputusan wasit yang memberikan durasi tambahan waktu permainan. "Tapi pada saat kami mau main tim satu lagi tidak mau main Bali United yang dinilai mengulur-ulur waktu," kata Bernardo Tavares. Baca juga Persis Solo Resmi Rekrut Diego Bardanca, Bisa Buka Peluang Pakai Formasi 3 Bek Tengah "Wasit cuma memberikan waktu tambahan beberapa menit," Sejatinya, dia enggan terus mengkritik kinerja wasit. Akan tetapi, Bernardo Tavares sadar bahwa Bali United tidak akan berani secara gamblang mengomentari kualitas pengadil lapangan. "Saya bilang begini karena saya tahu, Bali tidak bisa mengatakan kepada kalian, 'ini penalti'," ujar dia. Pelatih asal Portugal itu juga menyebutkan bahwa sepak bola Indonesia memerlukan VAR jika sepak bola Indonesia ingin lebih maju. *